Sabtu, 11 Januari 2014

Patchwork and Quilting

Hi bunda..
Pernahkah terbesit dalam benak bunda sekalian, bagaimana Patchwork itu masuk ke Indonesia..? Aku pernah, namun belum tahu jawabannya..

Entahlah... sejak kapan ya.. yang jelas dulu sewaktu aku masih kecil, kerajinan patchwork itu sudah ada.. Saat itu usiaku sekitar usia 12 tahun. Nenekku membuat sesuatu dari kertas segi enam. Nenek mulai menjahit kain - kain perca itu hingga membentuk segienam dalam jumlah yang sangat banyak. Warnanya juga bermacam-macam. Aku sering membantunya.. ^^  jika ditanya, "ini mo jadi apa..?", Nenek selalu menjawab.. "Lihat saja nanti.."

Waktu berjalan cepat, dan aku jarang sekali bertemu nenek. Tahu -tahu segi enam yang banyak itu, sudah menjadi alas duduk nenekku kalau menonton tv. Hooh.. ternyata nenek membuat karpet... ^^

Sejak saat itu dan seterusnya, aku masih belum berminat tentang patchwork. Hingga suatu hari, saat mengagumi karya orang.. aku sangat tertarik untuk mempelajari tentang Patchwork dan Quilting.. lalu akupun membeli sebuah buku yang berjudul The Complete Guide to Quilting Techniques.

Dalam buku ini, ditulis bahwasanya kerajinan patchwork (tambal sulam) bisa berkembang karena dipelopori oleh wanita amerika yang pada saat itu memerlukannya untuk menjaga tubuh mereka dan keluarganya tetap hangat selama musim dingin. 

Kisah serupa dari negara Eropa juga bermula dari sebuah pedesaan dan kemudian berkembang lebih luas. Beberapa pola patchwork awalnya diberi nama sesuai dengan daerah dimana mereka berasal. Seperti Texas Flower, Kentucky Chain, atau Idaho Beauty dan lain sebagainya.

Kemudian, patchwork berkembang dengan macam pola tradisional asli dan kontemporer, serta tehnik-tehnik baru lainnya...

Quilt (Selimut) terdiri dari dua lapisan kain yang mengapit batting (lapisan dalam berupa silikon/dakron) yang dijahit secara bersama-sama baik menggunakan mesin jahit ataupun tangan. Pada dasarnya, selimut digunakan untuk memberikan kehangatan, namun akhirnya berkembang dalam bentuk dekorasi seperti bedcovers. Hingga saat ini berkembang dalam berbagai macam bentuk, seperti sarung bantal, taplak meja, tas, tempat tisu, hiasan dinding dan lain sebagainya. Semua bisa menggunakan tehnik quilting...

Waahhh.. membahas buku yang satu ini panjang deh ceritanya... hehehe

Jadi bunda, kesimpulannya..
Patchwork itu menggabungkan 2 kain atau lebih, baik yang sama motivnya maupun berbeda motiv yang dijahit sedemikian rupa, hingga membentuk sesuatu yang cantik.. Kemudian di quilt, agar tampilannya lebih menarik lagi. 

Mungkin zaman dahulu kala, kebanyakan orang miskin membuat selimut yang dipatchwork karena mereka tidak mempunyai uang untuk membeli selimut baru... jadi mereka pakai kain seadanya. Sesuatu yang murah meriah itu kini menjadi sesuatu yang amat mahaaaal...  menurutku siiee.. hehehee

Tentu saja, dilihat dari cara membuatnya, waktu pengerjaannya.. tenaga yang digunakan, hasil akhir..  keindahannya maka wajar saja jika patchwork and quilting itu pantas dihargai.. ^^

Lalu, bagaimana cara Patchwork itu datang ke Indonesia? 
Emm... itu akan kutanyakan pada nenekku, bagaimana nenek bisa menjahit pola segi enam itu.. suatu hari nanti, jika mudik dan jika tidak lupa heheheee...
insyaallah wawancara khusus tentang patchwork..

note: 
Sekarang aku tahu, bahwa pola yang nenek buat adalah pola hexagon..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung di Kreasi Bundae Qilla